SIMALUNGUN - Dalam rangka mendukung pengembangan kinerja perusahaan secara berkelanjutan, Manajemen PTPN IV telah mengalokasikan anggaran peningkatan investasi, berupa infrastruktur jalan dalam jumlah yang signifikan.
Informasi diperoleh, dari nara sumber terkait infrastruktur jalan poros saat ini dalam proses pengerjaan milik PTPN IV di Areal Afdeling 4 Unit Kebun Mayang, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Kamis (11/05/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Namun, manajemen perusahaan perkebunan tanaman kelapa sawit milik pemerintah ini, setelah sekian lama berjalannya proses pelaksanaan peningkatan mutu dan kualitas jalan pendukung utama, melalui pihak rekanannya di areal kebun milik PTPN IV, terkesan beraroma KKN.
Pasalnya, menurut seorang pria yang juga penggiat sosial masyarakat kepada awak media ini mengungkapkan, tampak secara fisik pengerjaan pengerasan jalan menggunakan material batu koral disertai komposisi pasir, batu dan tanah (sirtu ; red), tidak mengutamakan mutu dan kualitas jalan.
"Pengawasan minim terhadap pihak rekanan, sehingga penghamparan material batu koral tidak sesuai spek teknis. Terkait, profil tidak dilakukan semestinya dan susunan material batu koral dihampar lalu disusun begitu saja di permukaan tanah, " ungkap nara sumber melalui pesan selularnya.
Lebih lanjut, nara sumber mengungkapkan, diketahui volume pengerjaan jalan poros itu lebih kurang 3500 Meter x 4 Meter dan jenis pekerjaan yang tertuang pada Kerangka Acuan Kerja, yakni pengerasan bahu jalan menggunakan material batu koral dan sirtu yang tidak sesuai spek teknis.
"Aktual fisiknya di lapangan, susunan material batu koral terkesan asal jadi dan kapasitas sirtu tidak sesuai SNI serta masih kurang volumenya. Sedangkan, pemadatan menggunakan Vibtrator Roller, semestinya sebanyak enam kali, " kata nara sumber.
Kemudian, nara sumber menambahkan, terkait kapasitas dan kombinasi masing-masing material pasir dan pecahan batu tidak sesuai dengan standar SNI. Untuk diketahui, bahwa setelah batu koral disusun, selanjutnya sirtu yang dihamparkan dan setelah dua kali dipadatkan, kembali sirtu dihamparkan.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
"Setelah pemadatan batu koral di awal dua kali, kemudian di atas batu koral dihampar material sirtu yang dilanjutkan dengan dua kali pemadatan. Indikasi terjadi manipulasi terkait BBM alat pemadatan dan material sirtunya, " beber nara sumber.
Selanjutnya, nara sumber menyampaikan, semestinya, manajemen PTPN IV mengaplikasikan kinerjanya sesuai dengan Ahklak yakni, jargon yang digaungkan Kementerian BUMN selama ini dan mendesak agar pihak Aparat Penegak Hukum (APH ; red) segera menyikapi hal ini, demi menyelamatkan uang negara.
"Investasi infrastruktur jalan di PTPN IV senilai milyaran rupiah, minim pengawasan dilaksanakan pihak rekanan yang berdomisili di Kota Kisaran dan kita mendesak APH bertindak dalam proses hukum terkait kerugian keuangan negara, " pungkas nara sumber sembari meminta identitas dirinya tidak disebutkan.
Sementara, Manajer PTPN IV Unit Kebun Mayang Januar Saragih dikonfirmasi terkait peningkatan investasi berupa infrastruktur dengan pelaksanaan proyek pengerasan jalan minim pengawasan dan terindikasi volume material dimanipulasi hingga rilis berita ini dilansir ke publik terkesan enggan menanggapi.
Terpisah, General Manajer Distrik I Masaeli Lahagu dimintai tanggapan melalui pesan aplikasi whatsapp, atas kinerja monitoring dan pengawasan pihaknya, perihal pelaksanaan proyek investasi peningkatan mutu dan kualitas infrastruktur jalan di lokasi unit kebun, wilayah tugasnya.
Sangat disesalkan, General Manajer Distrik I yang juga mantan Manajer Unit Kebun Air Batu itu tidak merespon penyampaian jurnalis indonesiasatu.co.id grup media online dan enggan menanggapi konfirmasi soal pelaksanaan pengerjaan proyek investasi bernilai miliyaran rupiah itu. (amry.jurnalis.id)